Dilihat 0 Kali

04_382_WhatsApp Image 2025-11-20 at 13.14.51.jpeg

Kamis, 20 November 2025 13:12:00 WIB

FITK Perkuat Literasi Digital Pengurus Pesantren Lewat Forum NGOPI 2025

Yogyakarta – Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Sunan Kalijaga menyelenggarakan forum NGOPI (Ngobrol Pendidikan Islam) pada Ahad, 16 November 2025, bertempat di Hotel New Saphir Yogyakarta. Kegiatan yang berlangsung pukul 11.00–17.00 WIB ini mengangkat tema “Peningkatan Kapasitas SDM: Strategi Kontra Narasi Delegitimasi Pesantren di Media Sosial” dan diikuti oleh pengurus pondok pesantren se-Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Acara dimulai dengan registrasi peserta dan penayangan video profil FITK, kemudian dilanjutkan dengan pembukaan, menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan Hymne UIN Sunan Kalijaga, serta sambutan oleh Dr. Andi Prastowo, S.Pd.I., M.Pd.I., selaku Wakil Dekan I FITK. Dalam sambutannya, Dr. Andi menekankan pentingnya kesiapan pesantren dalam menghadapi perubahan ekosistem informasi.

“Pengurus pesantren hari ini harus memiliki ketahanan literasi digital agar mampu menjaga marwah lembaga, sekaligus menghadirkan narasi yang menyejukkan di ruang publik,” ungkapnya.

Ia juga menegaskan bahwa forum NGOPI menjadi ruang kolaboratif untuk memperluas wawasan dan menguatkan kapasitas SDM pesantren di DIY.

Sesi seminar dipandu oleh moderator Khoiri Mustafa, S.Pd.I dan menghadirkan narasumber utama Dr. Moh. Mufid, yang memaparkan strategi menghadapi delegitimasi pesantren di media sosial. Materi mencakup penguatan komunikasi publik, kemampuan menangkal informasi menyesatkan, serta pentingnya membangun narasi digital yang moderat dan berintegritas. Diskusi berlangsung aktif dengan berbagai perspektif dan pengalaman dari para peserta.

Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama narasumber, moderator, dan peserta. Melalui forum NGOPI 2025, FITK UIN Sunan Kalijaga menegaskan komitmennya dalam mendukung penguatan SDM pesantren, khususnya dalam menghadapi tantangan komunikasi digital dan menjaga peran pesantren sebagai pusat pendidikan Islam yang responsif terhadap perkembangan zaman.

[Salsabila I'tilaful Adzibah]