Yogyakarta – Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta bekerja sama dengan DPR RI dan Kementerian Agama RI menyelenggarakan kegiatan NGOPI (Ngobrol Pendidikan Islam) pada Ahad, 16 November 2025 di Hotel New Saphir Yogyakarta. Kegiatan yang mengangkat tema “Peningkatan Kapasitas SDM: Strategi Kontra Narasi Delegitimasi Pesantren di Media Sosial” ini dihadiri para santri dan perwakilan pesantren dari berbagai daerah.
Acara diawali dengan registrasi peserta, penayangan video profil FITK, serta sambutan Ketua Panitia Dr. Andi Prastowo, M.Pd.I. Dalam sambutannya, Dr. Andi menekankan pentingnya ketahanan literasi digital di lingkungan pesantren. Ia menyampaikan bahwa “santri hari ini harus mampu menjaga marwah pesantren dengan narasi yang cerdas, kritis, dan mampu merespons isu publik secara beradab.” Pernyataan tersebut menjadi penguat bagi peserta untuk memahami urgensi penguatan SDM pesantren dalam menghadapi dinamika media sosial.
Seminar dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Dr. Moh. Mufid, H. Singgih Januratmoko, S.K.H., M.M. (Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI), serta Herdimans Indranugraha Putra, S.E. (Anggota DPRD Kabupaten Bantul). Para narasumber menyoroti strategi menghadapi delegitimasi pesantren di ruang digital, pentingnya literasi informasi, serta peran santri sebagai agen moderasi dan penyejuk di tengah derasnya arus informasi. Sesi diskusi berlangsung interaktif dan mendorong peserta untuk terlibat aktif.
Kegiatan ditutup dengan foto bersama narasumber, moderator, dan seluruh peserta. Melalui forum NGOPI ini, FITK UIN Sunan Kalijaga menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat kapasitas santri dalam menghadapi tantangan digital sekaligus menjaga peran strategis pesantren dalam pendidikan Islam di Indonesia.
[Salsabila I'tilaful Adzibah]