Yogyakarta – Upacara pengukuhan 664 guru profesional di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada Sabtu, 3 Mei 2025, semakin berkesan dengan pidato inspiratif dari Dr. M. Munir, M.Ag., Direktur Pendidikan Agama Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia. Acara yang dihadiri oleh tokoh-tokoh terkemuka, termasuk Rektor UIN Sunan Kalijaga Prof. Noohaidi, Dekan FITK Prof. Sigit Purnama, serta berbagai pimpinan universitas dan lembaga mitra, menjadi momen kebanggaan bagi seluruh pihak yang berperan dalam memajukan pendidikan di Indonesia.
Dalam pidatonya, Dr. Munir membuka dengan salam hangat dan pujian untuk para hadirin, menciptakan suasana yang penuh rasa syukur dan harapan bagi masa depan pendidikan. Ia mengapresiasi kerja keras UIN Sunan Kalijaga, terutama kepemimpinan Prof. Noohaidi yang dinilai memiliki peran transformasional dalam meningkatkan reputasi universitas. Dengan sentuhan humor, Dr. Munir memuji penampilan Rektor yang memecah kebekuan, diiringi tawa dan respon positif dari audiens. Ia juga menyampaikan terima kasih atas upaya kolaboratif antara fakultas, pejabat administrasi, serta berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, Kementerian Pendidikan, Kementerian Agama, dan Baznas.
Dr. Munir menekankan pentingnya peran guru sebagai pemimpin moral yang memikul tanggung jawab besar dalam membentuk generasi masa depan. Ia mencatat bahwa profesi pendidik PAI memiliki tantangan tersendiri, di mana pendidik tidak hanya bertugas menyampaikan ilmu pengetahuan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai dan karakter kepada siswa. Ia dengan penuh semangat mendorong para guru yang baru dikukuhkan untuk menjalankan peran mereka dengan komitmen dan dedikasi yang tinggi, menekankan bahwa mereka memiliki peran krusial dalam perkembangan moral dan spiritual bangsa.
Direktur juga membahas tantangan besar yang dihadapi sektor PAI, mengungkapkan bahwa meskipun berbagai upaya telah dilakukan, masih banyak guru yang belum memperoleh sertifikasi formal. Ia mengajak para guru untuk bersyukur atas kesempatan yang mereka dapatkan, karena hanya sebagian kecil guru PAI yang memiliki kesempatan untuk menyelesaikan pendidikan profesi mereka dan menerima sertifikat pendidik.
Dr. Munir juga berbicara mengenai pengembangan berkelanjutan dalam program pendidikan guru, dengan menekankan bahwa tantangan dalam pendidikan Islam sangat unik, yang membutuhkan komitmen mendalam dalam bidang keilmuan dan nilai-nilai. Ia mendorong para guru untuk terus meningkatkan keterampilan mereka dan beradaptasi dengan tuntutan pendidikan modern, terutama dalam mengintegrasikan ajaran Islam dengan perkembangan teknologi dan pedagogi.
Ia juga menyampaikan rencana asesmen pendidikan yang akan datang, termasuk ujian literasi nasional untuk guru PAI dan integrasi pendidikan Al-Qur’an dalam pelatihan guru. Dr. Munir menjelaskan bahwa langkah-langkah ini bertujuan untuk lebih memprofesionalkan staf pengajar PAI dan meningkatkan kualitas pengajaran yang lebih bermakna dan berdampak.
Menutup pidatonya, Dr. Munir mengingatkan para guru akan peran penting mereka dalam membentuk kompas moral Indonesia. Ia mengajak mereka untuk tetap teguh pada misi mereka, mengajarkan ilmu dengan penuh kasih dan ketulusan, serta selalu menyampaikan nilai-nilai Islam yang mengedepankan perdamaian dan persatuan.
Pidato Dr. Munir mendapatkan sambutan hangat dan tepuk tangan meriah, memberi semangat baru bagi semua yang hadir untuk bekerja lebih keras dan berdedikasi tinggi. Setelah acara berakhir, semangat kolaborasi dan komitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia terasa sangat kuat, meninggalkan dampak positif yang mendalam bagi seluruh peserta.
Sekali lagi, audiens memberikan tepuk tangan yang hangat untuk Dr. Munir atas pidato motivasional dan inspiratifnya.