Yogyakarta, 4 November 2025 — Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta menerima kunjungan akademik dari Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) UIN Sayyid Ali Rahmatullah Ponorogo. Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat kolaborasi dan menggali praktik terbaik (best practice) dalam pengelolaan sistem penjaminan mutu, pengembangan kurikulum berbasis Outcome Based Education (OBE), serta akreditasi internasional.
Rombongan FTIK UIN Ponorogo dipimpin oleh Wakil Dekan I, bersama tim dari Unit Penjaminan Mutu Program Studi (UPMP) Tadris Bahasa Indonesia, Manajemen Pendidikan Islam (MPI), Tadris IPA, dan Tadris Matematika. Kegiatan berlangsung di Ruang Sidang FITK dan dipandu langsung oleh Wakil Dekan I FITK UIN Sunan Kalijaga, Dr. Andi Prastowo, M.Pd.
Dalam sambutannya, Dr. Andi Prastowo, M.Pd. menyampaikan bahwa benchmarking ini merupakan upaya strategis untuk memperkuat jejaring antar-PTKIN dalam pengembangan sistem mutu akademik yang adaptif dan berkelanjutan.
“FITK UIN Sunan Kalijaga berkomitmen membangun budaya mutu yang bukan sekadar administratif, tetapi menjadi ruh dalam setiap aktivitas akademik, penelitian, dan pengabdian masyarakat,” ujar Dr. Andi.
Pada sesi pemaparan, Dr. Andi menjelaskan proses penyusunan perangkat kurikulum berbasis OBE, serta mekanisme Audit Mutu Internal (AMI) dan Assessment to Learning (ATL) yang diterapkan di lingkungan FITK. Ia menegaskan pentingnya konsistensi dalam siklus PPEPP (Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan) sebagai dasar peningkatan mutu berkelanjutan.
Kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab interaktif. Beberapa poin penting yang menjadi fokus diskusi antara lain:
Panduan Pengembangan Kurikulum — FITK memiliki panduan khusus untuk pengembangan kurikulum berbasis OBE, termasuk penyusunan matriks capaian pembelajaran yang terukur.
Mekanisme Monitoring dan Evaluasi (Monev) — Proses Monev di FITK dilakukan melalui sistem fakultas yang terintegrasi, dengan dukungan unit Penjaminan Mutu di setiap prodi. Hasil evaluasi diunggah secara digital untuk menjamin transparansi dan keterlacakan.
Pengembangan Program International Undergraduate Program (IUP) — FITK mengembangkan IUP dengan memperhatikan kesiapan sumber daya manusia dan fasilitas pendukung. Program IUP saat ini dijalankan di Prodi Pendidikan Bahasa Arab dan Pendidikan Kimia, dengan dosen pengampu berkompetensi bahasa asing serta skema insentif khusus bagi dosen dan mahasiswa. Beberapa mata kuliah disampaikan dalam bahasa asing, sementara mahasiswa juga mendapat dukungan biaya hidup (living cost) melalui Rencana Kerja dan Layanan (RKL) untuk program magang di luar negeri, seperti di Universiti Pendidikan Sultan Idris (UPSI) dan International Islamic University Malaysia (IIUM).
Menurut Dr. Andi, strategi ini menunjukkan bahwa inovasi tidak harus berskala besar, tetapi “sedikit namun berdampak”, dengan orientasi pada peningkatan mutu pembelajaran dan internasionalisasi prodi.
Dekan FITK UIN Sunan Kalijaga, Prof. Dr. Sigit Purnama, M.Pd., menyampaikan apresiasi atas kunjungan FTIK UIN Ponorogo dan menekankan pentingnya berbagi praktik baik antarperguruan tinggi Islam.
“Kegiatan ini memperkuat sinergi antar-PTKIN dan menjadi wadah untuk saling belajar dalam membangun sistem mutu yang unggul dan adaptif terhadap tantangan global,” ujarnya.
Kegiatan diakhiri dengan sesi foto bersama dan penyerahan cendera mata, sebagai simbol komitmen untuk melanjutkan kerja sama dalam pengembangan kurikulum dan peningkatan mutu pendidikan Islam di masa depan.