Dilihat 0 Kali

04_300_WhatsApp Image 2025-10-11 at 10.04.49 (2).jpeg

Sabtu, 11 Oktober 2025 14:44:00 WIB

FITK UIN Sunan Kalijaga Susun Roadmap Penelitian dan Pengabdian Masyarakat melalui Focus Group Discussion (FGD)

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Penyusunan Roadmap Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat” pada Sabtu, 11 Oktober 2025, bertempat di lingkungan kampus UIN Sunan Kalijaga. Kegiatan yang berlangsung pukul 13.00–15.00 WIB ini diikuti oleh seluruh dosen FITK dari berbagai program studi, dengan tujuan memperkuat arah strategis riset dan pengabdian yang selaras dengan visi fakultas dalam pengembangan ilmu pendidikan Islam dan sains yang integratif serta berkelanjutan.

Kegiatan ini dibuka oleh Dekan FITK, Prof. Dr. Sigit Purnama, M.Pd., dan dihadiri oleh jajaran pimpinan fakultas, yaitu Wakil Dekan I, Dr. Andi Prastowo, M.Pd.I., Wakil Dekan II, Prof. Ibrahim, M.Pd., serta Wakil Dekan III, Dr. Winarti, M.Pd. Turut hadir pula para guru besar, ketua dan sekretaris program studi, serta dosen dari berbagai bidang keilmuan yang antusias berpartisipasi dalam forum diskusi strategis ini.

Dalam sambutannya, Prof. Dr. Sigit Purnama, M.Pd. menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai langkah sinergis untuk membangun peta jalan penelitian dan pengabdian yang berbasis pada keunggulan akademik dan kebutuhan masyarakat. “Melalui roadmap yang terarah, setiap dosen diharapkan memiliki panduan dalam mengembangkan riset dan pengabdian yang berdampak, baik secara keilmuan maupun sosial. Roadmap ini juga menjadi kompas bagi FITK dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) serta kebijakan strategis UIN Sunan Kalijaga,” ujarnya.

Selanjutnya, Dr. Andi Prastowo, M.Pd.I., menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi momentum penting untuk membangun ekosistem akademik berbasis riset. “FGD ini bukan hanya berbagi ide, tetapi menyatukan arah bersama agar penelitian dan pengabdian FITK semakin berdaya guna dan memiliki posisi strategis dalam peta keilmuan nasional,” ungkapnya.

Sementara itu, Prof. Ibrahim, M.Pd., menambahkan bahwa penyusunan roadmap penelitian perlu dilakukan secara kolaboratif dengan mempertimbangkan kekhasan dan potensi masing-masing bidang keilmuan. “Kita perlu memastikan bahwa setiap riset dan pengabdian membawa manfaat nyata bagi masyarakat serta mendukung pengembangan pendidikan Islam yang moderat dan inovatif,” tuturnya.

Adapun Dr. Winarti, M.Pd., menekankan bahwa roadmap ini akan menjadi panduan yang sangat membantu bagi dosen muda dalam menentukan fokus riset dan arah publikasi ilmiah mereka. “Keterpaduan arah penelitian akan memperkuat kontribusi FITK, tidak hanya dalam ranah nasional, tetapi juga internasional,” jelasnya.

Kegiatan ini juga menghadirkan kontribusi pemikiran dari para guru besar dan akademisi senior FITK yang memiliki pengalaman luas dalam bidang riset dan pengabdian masyarakat.

Prof. Tasman Hamami, M.Ag., menyampaikan bahwa roadmap penelitian harus mampu mengintegrasikan antara ilmu, nilai, dan praksis sosial. “Riset yang baik bukan hanya menghasilkan publikasi, tetapi juga menumbuhkan kesadaran dan kebermanfaatan bagi masyarakat luas,” ujarnya.

Prof. Sibawaihi, M.Ag., menegaskan pentingnya sinergi lintas prodi untuk menciptakan tema riset unggulan yang kolaboratif. “Kekuatan FITK terletak pada kebersamaan dalam membangun penelitian interdisipliner yang relevan dengan tantangan pendidikan kontemporer,” katanya.

Prof. Mahmud Arif, M.Ag., menyoroti pentingnya dimensi humanizing education dalam roadmap penelitian FITK. “Pendidikan Islam perlu terus diarahkan pada pembentukan manusia yang utuh — cerdas intelektual, matang spiritual, dan peka sosial,” ungkapnya.

Prof. Karwadi, M.Ag., menambahkan bahwa roadmap pengabdian masyarakat perlu diarahkan pada program yang transformatif. “Pengabdian bukan hanya kegiatan sosial, tetapi ruang aktualisasi ilmu untuk menjawab persoalan kemanusiaan,” tuturnya.

Sementara itu, Dr. Rachmat Resmiyanto, M.Pd., menekankan perlunya roadmap yang realistis dan berorientasi pada peningkatan kapasitas dosen. “Riset dan pengabdian harus menjadi budaya kerja akademik yang berkesinambungan, bukan sekadar agenda periodik,” ujarnya.

Diskusi berlangsung dinamis, menghadirkan berbagai gagasan dan refleksi akademik yang memperkaya proses penyusunan roadmap. Fokus utama diarahkan pada isu-isu strategis seperti inovasi pendidikan Islam, teknologi pembelajaran, inklusivitas pendidikan, dan penguatan moderasi beragama.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, FITK UIN Sunan Kalijaga menegaskan komitmennya untuk menjadi fakultas yang unggul dan adaptif dalam menjawab tantangan zaman melalui riset dan pengabdian yang relevan, berkelanjutan, serta memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Hasil dari forum ini akan menjadi dasar penyusunan dokumen roadmap resmi FITK untuk lima tahun ke depan, sebagai pedoman utama dalam arah kebijakan penelitian dan pengabdian fakultas. (AF)