Pengukuhan Guru Profesional
Yogyakarta, 11 Januari 2024. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta melaksanakan Pengukuhan Guru Profesional PPG dalam Jabatan Tahun 2024 (Guru Madrasah & PAI), bertempat di Convention Hall UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Adapun acara dihadiri oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) Prof. Dr. Abu Rokhmad, M.Ag., Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Prof. Dr. Phil. Sahiron, M.A., Direktur Pendidikan Agama Islam (PAI) Dr. M. Munir, S.Ag., M.A., Rektor UIN Sunan Kalijaga Prof. Noorhaidi Hasan S.Ag., M.A., M.Phil., Ph.D., Dekan FITK UIN Sunan Kaljaga Prof. Dr. Sigit Purnama, M.Pd., Kaprodi PPG UIN Sunan Kalijaga Dr. Rohmatun Lukluk Isnaini, S.Pd.I., M.Pd.I., Sekprodi PPG UIN Sunan Kalijaga Muhammad Ishak, M.Pd., dan perwakilan mahasiswa PPG UIN Sunan Kalijaga yang mengikuti prosesi pengukuhan guru profesional secara luring.
Dekan FITK UIN Sunan Kaljaga Prof. Dr. Sigit Purnama, M.Pd. memberikan laporan pelaksanaan PPG tahun 2024 yang mendapat kuota 1.302 peserta untuk bidang Pendidikan Agama Islam (PAI), terbagi dalam Batch 1 (641 peserta) dan Batch 2 (661 peserta). Dua peserta meninggal dunia sebelum mengikuti ujian. Selain itu, 653 peserta melaksanakan Uji Kompetensi Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (UKM PPG) dan alhamdulillah sebanyak 649 peserta (99,39%) dinyatakan lulus, sementara 4 peserta (0,61%) tidak lulus.
Rektor UIN Sunan Kalijaga Prof. Noorhaidi Hasan S.Ag., M.A., M.Phil., Ph.D. mengukuhkan Guru Profesional PPG dalam Jabatan Tahun 2024 (Guru PAI, Guru Bahasa Arab, dan Guru Fikih) dengan penyematan pin secara simbolis kepada perwakilan Peserta PPG. Selain itu, beliau berpesan bahwa penguasaan materi pembelajaran itu penting, tetapi metode mengajarkan materi pembelajaran juga tidak kalah penting. Akan tetapi, yang lebih penting yaitu guru lulusan PPG dapat mengimplementasikan kedua kompetensi tersebut disertai dengan pengelolaan kelas yang baik sebagai kunci sukses proses pembelajaran. Apalagi selama pelaksanaan PPG, FITK UIN Sunan Kalijaga telah memberikan pelayanan pembelajaran yang terbaik dalam pendampingan kompetensi akademik, pedagogik, managerial, maupun penguasaan teknologi pembelajaran. Selain itu, beliau juga mengingatkan kepada guru lulusan PPG bahwa perlu direnungkan kualitas pendidikan di Indonesia belum dapat dibanggakan. Hal ini mengacu pada laporan PISA bahwa indek kreativitas peserta didik masih rendah. Guru PAI dan serumpunnya perlu mengoptimalkan program-program peneningkatan kualitas pembelajaran supaya mampu menciptakan pemimpin-pemimpin Indonesia emas 2045. Guru PAI juga sama pentingnya dengan guru lainnya, karena melalui guru PAI karakter moral peserta didik dibentuk dan diharapkan mampu menjunjung tinggi agama serta mencintai bangsa dan negara. Hal ini sejalan dengan tagline baru UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yaitu U-Suka Shaping Your Future. Melalui tagline ini UIN Sunan Kalijaga bersama-sama berperan sebagai pemain, bukan hanya sebagai penonton dalam membentuk masa depan yang lebih baik.
Sambutan dari Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) Prof. Dr. Abu Rokhmad, M.Ag., berpesan bahwa yang seharusnya menyanyikan hymne guru harusnya Dirjen PAI. Hal ini dikarenakan masih banyak guru PAI dan serumpunnya yang belum tersertifikasi. Padahal guru-guru berperan sebagai kunci peradaban kemajuan bangsa. Analoginya, jika sudah menjadi guru profesional, apakah yang berubah hanya cara berjalan saja. Oleh karena itu, seluruh proses pembelajaran yang dilaksanakan selama PPG yang berlangsung kurang lebih 4 bulan perlu diimplementasikan lebih lanjut d kelas-kelas. Hal ini dikarenakan tugas guru untuk mencerdaskan anak-anak bangsa. Secara umum, guru lulusan PPG perlu menggunakan kesempatan untuk merealisasikan janji pembelajaran supaya anak didik mampu berdaya saing, cerdas, dan tahan banting.
Sambutan dari Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Prof. Dr. Phil. Sahiron, M.A., berpesan bahwa kualitas guru profesional harus dapat ditingkatan demi kemaslahatan siswa di sekolah. Ke depannya akan ada PPG dengan mekanisme yang berbeda dengan sebelumnya dengan nama PPG Transformasi. Hal ini dilakukan dengan tujuan supaya selang waktu 1-2 tahun dapat menyelesaikan guru-guru yang belum dikukuhkan menjadi guru profesional. Selain itu, beliau juga berpesan bahwa guru-guru profesional harus mampu mentransformasikan ilmu kepada peserta didik untuk mencapai Indonesia emas tahun 2045. Adapun ciri-ciri pendidikan yang siap dan sesuai dengan target Indonesia emas 2045 tercermin dari pesatnya bidang sains dan IPTEK. Majunya aspek spiritualitas yang ditandai semakin dewasanya aspek toleransi untuk mencapai kemaslhatan, dan kedamaian bersama. Lebih lanjut, menukil pidato Menteri Agama
Prof. Dr. Nasaruddin Umar, M.A., bahwa pembelajaran perlu menekankan toleransi dan hidup keberaagamaan yang harmonis untuk masuk dalam kurikulum sekolah dan madrasah. Artinya, seluruh mata pelajaran terkandung nilai-nilai toleransi dan harmonisasi. Di akhir sambutannya, Prof. Sahiron berpesan bahwa guru perlu menanamkan tiga karakter Rasulullah SAW seperti menanamkan rasa empati dan simpati pada anak didik. Memiliki antusiasme untuk menolong orang lain seperti mengajari teman yang belum paham materi pelajaran. Menanamkan cinta kasih sayang sesama teman.
Sambutan dari Direktur PAI Dr. M. Munir, S.Ag., M.A., berpesan bahwa pelaksanaan PPG pada tahun selanjutnya harapannya mampu mefasilitasi mhasiswa dalam jumlah yang lebih banyak.
Selain itu, guru-guru profesional harus menjadi garda terdepan dalam mengembangkan potensi dari sekitar 43 juta siswa muslim di Indonesia. Guru-guru profesional juga tidak berpuas diri mendapatkan sertifikasi pendidik, tetapi terus meningkatkan kompetensi melalui berbagai program sseperti halnya melanjutnya studi S2. Guru-guru profesional juga perlu mengajarkan nilai-nilai toleransi kepada peserat didiknya.
Himawan Putranta