Dilihat 0 Kali

04_211_kjl.png

Senin, 19 Mei 2025 08:24:00 WIB

Hampir 9.000 Peserta Ikuti UKMPPG Daring Domisili di UIN Sunan Kalijaga, Panitia Tegaskan Komitmen pada Profesionalisme dan Layanan Prima

LPTK Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta sukses menyelenggarakan Uji Pengetahuan (UP) Uji Kompetensi Mahasiswa Pendidikam Profesi Guru (UKMPPG) berbasis daring domisili pada 17–18 Mei 2025. Kegiatan ini melibatkan 8.795 peserta dari 29 Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) di seluruh Indonesia dan menjadi salah satu pelaksanaan UKMPPG daring terbesar di tahun ini.

UP UKMPPG Periode 22025 ini diawali dengan kegiatan briefing penyamaan persepsi pada Jumat, 16 Mei 2025, yang digelar di Grand Rohan Jogja. Acara tersebut dihadiri oleh 285 orang, terdiri dari 220 pengawas, 44 koordinator pengawas, serta tim panitia dan penyelia. Materi yang disampaikan mencakup teknis pengawasan, penanganan kendala teknis, hingga protokol komunikasi dengan peserta selama ujian. Briefing ini menjadi ruang diskusi aktif antara penyelia pusat dan pengawas lokal guna menyatukan pemahaman teknis pelaksanaan ujian daring berbasis domisili.

“Briefing ini sangat krusial untuk memastikan semua pengawas memahami alur teknis pengawasan berbasis daring, termasuk cara menangani kendala sinyal dan validasi identitas peserta,” terang Dr. Zawaqi Afdal Jamil, M.Pd.I., penyelia dari UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Usai briefing, tim penyelia langsung melakukan pengecekan terhadap kelayakan fasilitas di Gedung Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Kampus 1 UIN Sunan Kalijaga. Pemeriksaan mencakup kesiapan ruangan, perangkat teknologi, jaringan internet, dan cadangan listrik (UPS dan genset). Hasil pengecekan menyatakan bahwa seluruh fasilitas memenuhi kriteria pelaksanaan UP daring. Ruang pengawasan dilengkapi pencahayaan memadai, AC, dan akses terhadap toilet serta mushola yang terpisah berdasarkan jenis kelamin.

“Semua ruangan dan perangkat IT yang digunakan telah memenuhi spesifikasi minimum dan mendukung penuh kenyamanan serta kelancaran pelaksanaan UP,” ujar Dr. Rohmatun Lukluk Isnaini, M.Pd.I., Koordinator UP UKMPPG FITK UIN Sunan Kalijaga.

Pelaksanaan ujian terbagi dalam empat sesi selama dua hari, dengan jumlah pengawas mencapai 110 orang per sesi. Setiap sesi diikuti sekitar 2.200 peserta. Para pengawas hadir rata-rata 70 menit sebelum sesi dimulai untuk melakukan verifikasi identitas peserta, pengecekan kondisi ruangan via Zoom, dan koordinasi teknis melalui grup WhatsApp. Proses pengawasan berlangsung intensif dengan memastikan seluruh peserta berada di ruangan sesuai, dalam kondisi siap, dan telah membaca serta menyetujui pakta integritas sebelum memulai ujian.

Sejumlah kendala teknis seperti gangguan sinyal, pemadaman listrik, atau kesulitan akses aplikasi sempat terjadi. Namun, pengawas mampu merespons secara cepat dan profesional. “Kami siaga sepanjang waktu. Bahkan ketika ada peserta dari daerah pegunungan yang kesulitan sinyal, kami tetap sabar mendampingi hingga bisa mengikuti ujian,” ungkap Fina Hanifa Hidayati, salah satu pengawas lokal.

Semangat peserta juga menjadi sorotan tersendiri. Beberapa peserta mengikuti ujian dalam kondisi tidak ideal, seperti sakit, hamil tua, atau terbatasnya fasilitas di rumah. Meski demikian, antusiasme mereka tetap tinggi untuk menyelesaikan proses sertifikasi guru ini. “Semangat mereka luar biasa. Kami melihat bagaimana peserta tetap mengikuti prosedur meskipun dalam situasi sulit. Ini patut diapresiasi,” ujar Muhamad Iskhak, M.Pd., dari tim panitia lokal.

Setelah ujian selesai, peserta diwajibkan menunjukkan kertas coretan untuk dimusnahkan, mengisi kuesioner evaluatif, dan keluar dari aplikasi serta ruang Zoom sesuai instruksi. Pelaksanaan UP kemudian diakhiri dengan briefing evaluatif pada Minggu, 18 Mei 2025, di Ruang Pertemuan Lantai 1 FITK. Kegiatan ini membahas kendala-kendala yang muncul, solusi yang telah dilakukan, dan usulan peningkatan mutu pelaksanaan UP mendatang.

Kinerja panitia lokal, menurut para penyelia, sangat baik dan profesional. Seluruh unsur pimpinan universitas mulai dari rektorat, dekanat, hingga tenaga teknis dan keamanan bekerja secara penuh waktu sejak tahap persiapan hingga penutupan. Keberhasilan ini juga tidak lepas dari dukungan tim IT dan admin yang memastikan seluruh sistem berjalan tanpa gangguan berarti.

“Kami bangga dengan kolaborasi lintas tim di UIN Sunan Kalijaga. Semua bergerak dengan komitmen yang sama untuk memastikan integritas dan kualitas pelaksanaan UP,” tegas Dr. Khalimi, M.Ag., penyelia dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam laporan akhir, panitia menyampaikan sejumlah rekomendasi untuk penyelenggaraan UP berikutnya, antara lain: pentingnya kesiapan peserta dalam menyediakan kuota internet pribadi minimal 10 GB, peningkatan literasi digital peserta, serta penguatan sosialisasi tata tertib dan teknis pelaksanaan melalui simulasi dan grup komunikasi daring.

Dengan capaian ini, pelaksanaan UP UKMPPG daring berbasis domisili di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dinilai menjadi model pelaksanaan yang efisien, akuntabel, dan patut direplikasi oleh LPTK lain di masa mendatang. Penyelenggaraan yang berlangsung tanpa pelanggaran dan tanpa peserta yang gagal menyelesaikan ujian menandai keberhasilan kolektif seluruh unsur yang terlibat.