ASIK Akh, Sosialisasi Pembelajaran Mahasiswa Baru di FITK

ASIK Akh, Sosialisasi Pembelajaran Mahasiswa Baru di FITK

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Sunan Kalijaga selama tiga hari, 28–30 Agustus 2024, menghelat kegiatan sosialisasi pembelajaran mahasiswa baru. Sebanyak 766 mahasiswa baru dengan empat mahasiswa difabel diantaranya bersuka cita dalam kegiatan SOSPEM FITK. Partisipasi aktif mahasiswa terfasilitasi dengan pendampingan 56 fasilitator yang kompeten dalam bidangnya. Tersedia sembilan prodi S-1 dengan seluruhnya terakreditasi unggul dan lima prodi terakreditasi internasional FIBAA.

Kegiatan ini dibuka oleh Dekan FITK, Prof. Dr. Hj. Sri Sumarni dan dihadiri oleh wakil dekan dan para fasilitator melalui zoom. Motivasi dan semangat diberikan oleh Bu Dekan kepada seluruh mahasiswa agar tetap semangat dalam melaksanakan kegiatan sospem dan pendidikan di FITK empat tahun ke depan. Mahasiswa, disampaikan oleh Bu Dekan, beruntung dapat bergabung dengan FITK. Hal ini dikarenakan FITK adalah yang terbaik di PTKAIN di Indonesia. Mahasiswa memiliki kesempatan untuk berkembang di fakultas yang memiliki kerjasama dengan lembaga dan universitas, baik dalam maupun luar negeri. Mahasiswa juga akan dibimbing oleh dosen-dosen yang berkompeten dalam bidangnya dan para profesor di FITK. Dengan setidaknya 22 guru besar, FITK merupakan pemilik profesor atau guru besar paling banyak di lingkungan UIN Sunan Kalijaga. Selain itu, berbagai prestasi juga ditorehkan oleh FITK, antara lain sebagai Penyelenggara PPG Terbaik Pertama dengan Kelulusan Tertinggi dalam tiga tahun terakhir ini, peraih anugerah mutu, fakultas teladan mutu akademik dan non akademik, dan dinobatkan sebagai zona integritas di UIN Sunan Kalijaga.

FITK memiliki moto pelayanan ASIK Akh yang merupakan akronim dari Adaptif, Solutif, Inovatif, Kolaboratif, dan Akhlakul Karimah. Moto ini diharapkan tidak hanya diimplementasikan oleh para dosen dan staf FITK, tetapi juga para mahasiswa. Sikap adaptif yang juga merupakan ciri pendidikan merupakan langkah yang harus diterapkan atas perubahan dan perkembangan dunia. Sikap solutif dan inovatif juga tidak kalah penting untuk mengatasi segala permasalahan yang dihadapi. Kolaboratif dan Akhlakulkarimah memberikan ruang afektif kepada civitas akademika untuk dapat hidup sebagai makhluk sosial. (zamhari)