Penilaian Pembangunan Zona Integritas (ZI) Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) oleh Inspektorat Jenderal Kementrian Agama Republik Indonesia

Yogyakarta, 25 Maret 2021. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Melaksanakan Penilaian Pembangunan Zona Integritas (ZI) Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) oleh Inspektorat Jenderal. Dalam Penilaian ini dihadiri oleh Tim Inspektorat Jenderal Kementerian Agama Republik Indonesia Dr. H. Khalilurrahman, M.A, Dr. H. Nur Arifin, M.Pd., Nurul Ghazy, S.Sos., Taufiq Kurrohman, S.Pd.I. Selain itu penilaian ini dihadiri oleh pimpinan Dr. Phil. Sahiron, M.A. (Wakil Rektor II), Dr. Sri Sumarni, M.Pd. (Dekan FITK), Prof. Dr. Abdul Munip, M.Ag. (Wakil Dekan I), Dr. H. Zainal Arifin Ahmad, M.Ag (Wakil Dekan II), Dr. Imam Machali, S.Pd.I., M.Pd (Wakil Dekan III).

Sambutan dan Pembukaan oleh Wakil Rektor II: Dr. Phil. Sahiron, M.A. Integritas adalah kesatuan berbagai macam aspek. Menyatu antara apa yang direncanakan dan direalisasikan, sampai evaluasi. Seluruh komponen yang ada di Universitas harus berintegritas, bukan hanya pimpinan Universitas. Penilaian ZI dimulai dari Kemenag, Litbang, dan sekarang dari Itjen. Harapannya UIN Sunan Kalijaga, dalam hal ini FITK sebagai pioneer, bisa mendapatkan nilai yang baik. Itjen adalah saudara UIN Suka, yang membimbing dalam hal integritas, sebelum nanti ke Kemenpan-RB.

Sambutan dari Inspektorat Jenderal Kemenag RI: Dr. H. Khalilurrahman, M.A. Inspektorat ada 4 wilayah. Inspektorat wilayah 2 yang mengawasi Perguruan Tinggi dan Kanwil di wilayah Yogyakarta dan Banten. Audit di UIN dilaksanakan untuk mengawasi adanya penyimpangan. Apresiasi kepada FITK UIN Sunan Kalijaga, karena bangga FITK berani mengajukan WBK. Tidak banyak satker di wilayah 2 yang mengajukan WBK, karena banyak faktor, diantaranya komitmen bersama membangun zona integritas yang memerlukan kesepakatan bersama. Kalau ada aduan dari mahasiswa, maka akan langsung di blacklist, sehingga segala komponen evidence ZI yang ada di FITK harus dijaga dan merupakan tugas bersama antara FITK, UIN Suka, termasuk Itjen dan Kemenag. FITK diharapkan menjadi pioneer WBK dan WBBM sehingga menjadi contoh fakultas lain dan universitas lain. Data yang akan diberikan (evidence) akan dikonfirmasi dan beberapa pegawai akan di wawancara. Itjen akan memposisikan seakan-akan sebagai Kemenpan-RB, sehingga FITK lebih siap saat penilaian Kemenpan-RB.

Dr. Sri Sumarni, M.Pd. menyambut Itjen dan memperkenalkan tim ZI. FITK ditunjuk oleh Rektor sebagai Fakultas yang mewakili piloting project WBK dan WBBM, Untuk tahap 1, adalah mencapai predikat WBK terlebih dahulu, dan selanjutnya predikat WBBM. Dr. Sri Sumarni, M.Pd. sebagai Dekan FITK berkomitmen untuk mewujudkan ZI. UIN Sunan Kalijaga sebagai kampus pertama (2007) yang BLU baik di lingkungan Kemenag maupun lainnya. Perpustakaan UIN Suka pernah mendapatkan skor MURI sebagai perpustakaan pertama yang menggunakan RF-ID. Di antara seluruh PTKIN, UIN Suka sebagai perguruan tinggi yang prodi nya memiliki sertifikat akreditasi internasional terbanyak. FITK sudah implementasikan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka. FITK zero-DO (drop out). FITK juga mempunyai program unggulan, Tarbiyah Suka Mengajar Periode pertama di Gunung Kidul, Yogyakarta. Periode selanjutnya akan diadakan ke NTB dan Papua. FITK terus berupaya membangun kerjasama baik Nasional maupun Internasional. FITK mengadakan kuliah yang bekerjasama dengan kampus luar negeri (daring), sehingga nilai yang diperoleh mahasiswa dikonversikan. Terdapat 17 prodi di FITK (terbanyak di UIN Suka). Pembangunan Zona Integritas melibatkan seluruh warga FITK. Agen-agen perubahan di FITK mempunyai program-program yang luar biasa.

Penulis: Aprillyana Dwi Utami, S.Pd., M.A. & Devi Nurtiyasari, S.Si., M.Sc.

Editor: Setia Rahmawan, M.Pd.